HADIST KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN
1.
Dibuka Pintu Surga
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاكُمْ
رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ
فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ
مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ
خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “Telah datang kepada kalian bula
n Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Allah swt telah mewajibkan kepada kalian berpuasa didalamnya, di bulan itu pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, di bulan itu setan-setan akan diikat, di bulan itu ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa terhalang mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia telah terhalang.” (HR. An-Nasai)
2.
Diampuni Dosanya yang Telah Lalu
مَنْ صَامَ
رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ
قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
Siapa
yang puasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah
lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni
dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari Muslim)
3.
Dihapuskan Dosa Hingga Ramadhan Berikutnya
الصَّلَوَاتُ
الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ
مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
Dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: “Shalat lima waktu dan juma’t ke
Jum’at berikutnya, Ramadlan ke Ramadhan berikutnya menghapus dosa (seseorang)
di antara waktu tersebut selama ia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)
4.
Pahalanya Dilipatgandakan
كُلُّ
عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ
ضِعْفٍ قَالَ اللَّ
َنَا أَجْزِى بِهِ
Setiap
amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh
kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman
(yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku.
Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat
dan makanan karena-Ku. (HR. Muslim).
5.
Berjumpa dengan Tuhan
لِلصَّائِمِ
فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
Bagi
orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika
dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. (HR. Muslim)
6.
Mendapat Surga Ar Rayyan
إِنَّ
فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَال لَهُ : الرَّيَّانُ يَدْخُل مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ لاَ يَدْخُل مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَال : أَيْنَ الصَّائِمُونَ
؟ فَيَقُومُونَ لاَ يَدْخُل مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ
يَدْخُل مِنْهُ أَحَدٌ
Di
dalam surga ada sebuah pintu yang disebut pintu ar-Rayyan. Yang masuk melalui
pintu itu di hari kiamat hanyalah orang-orang yang berpuasa, yang lainnya tidak
masuk lewat pintu itu. Dan diserukan saat itu, ”Manakah orang-orang yang
berpuasa?”. Maka mereka yang berpuasa bangun untuk memasukinya, sedangkan yang
lain tidak. Bilamana mereka telah masuk, maka pintu itu ditutup dan tidak ada
lagi yang bisa memasukinya.
7.
Setan Dibelenggu
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ
النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ
Dari
Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Jika telah datang bulan
Ramadhan maka pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka akan ditutup
dan setan-setan akan dibelenggu dengan rantai.” (HR. Bukhari dan Muslim).
8.
Bau Mulut Orang Berpuasa Lebih Wangi
Bau
mulut orang puasa lebih wangi dari misik di sisi Allah, maksudnya adalah orang
yang puasa di dunia, nanti di akhirat bau mulutnya lebih wangi dari misik.
9.
Benteng Api Neraka
Puasa
merupakan benteng bagi yang melakukannya. Menurut para ulama hadis, makna
benteng dalam hadis ini adalah tabir yang berfungsi melindungi orang yang
berpuasa dari api neraka.
10.
Menjaga Hawa Nafsu
Sejatinya,
puasa itu tidak hanya tidak makan dan minum yang menyebabkan puasa batal dari
segi Ilmu Fiqh, namun pahala (ganjaran) berpuasa menjadi batal, rusak, sia-sia
karena tidak bisa menahan hawa nafsu.
11. Menjaga
Emosi
Jaga
emosi dan tidak melayani orang yang membuat emosi kita naik. Tingkatkan
kesabaran, katakanlah “Saya sedang puasa” !
12.
Allah Membalas Pahala Puasa
Puasa
adalah untuk Allah. Allah langsung yang membalas pahala puasa menurut
kehendak-Nya. Sedangkan amalan lain selain puasa, (manfaatnya) adalah untuk
dirinya sendiri.